feature content slider

Sabtu, 04 Mei 2013

Warga Tonrongnge Diserang Gerombolan Lalat

Kandang Ayam Potong Tonrongnge
TEMPE`Keresahan kian menyelimuti  masyarakat khususnya dilingkungan Tonrongnge Kelurahan Wiringpalennai Kecamatan Tempe, mereka diserang segerombolan lalat akibat keberadaan kandang ayam ditengah pemukiman warga.

Ratusan juta lalat berterbangan di rumah-rumah warga. Wabah lalat ini diakibatkan oleh ulah para pemilik kandang ayam potong. Kandang-kandang ayam potong ini dibangun di tengah pemukiman rakyat. Jaraknya hanya 10 hingga 2 meter dari rumah penduduk. Setiap ayam potong sudah bisa 'dipanen' dalam hitungan 35 hari. Setelah kandang ayam tersebut kosong pemilik kandang lalu membersihkan kandang dan membuang limbah ke sungai yang biasa dimanfaatkan warga sekitar, keresahan tersebut dirasakan masyarakat sekitar hingga radius 1 kilometer

"Kami sangat terganggu adanya kandang ayam ditengah-tengah kami, selain mengundang lalat,baunya juga sangat menyengat, setiap panen mereka juga kerap membuang limbahnya ke sungai itu dapat mencemari air,air sungai tersebut adalah kebutuhan kami  masyarakat disini," terang abidin salah satu warga yang protes adanya kandang ayam tersebut, lebih lanjut.
"saya rasa pemerintah harus turun tangan menangani keresahan kami dan tak ada solusi selain memindahkan kandang dari pemukiman kami,kasian kita disini makanan seenak apapun tetap saja tidak enak karena bau dari kandang ayam sangat mengganggu pak, pemiliknya enak karena dikota dia cuma meninggalkan bau dan penyakit buat kami disini".

Kondisi rumah yang penuh dengan lalat ini, sebenarnya membuat jengkel warga. Sudah ada warga mencoba melakukan protes ke Kelurahan atas adanya kandang ayam di tengah pemukiman penduduk,ironisnya kandang hanya berjarak 2 meter  dari rumah warga,  namun sejauh ini mereka belum mendapatkan tanggapan dan membuat warga tidak kuasa mencegah.

"Apabila masyarakat keberatan adanya kandang tersebut, silahkan mengadu ke kelurahan dan melampirkan surat protes yang di bubuhi  tanda tangan semua warga sekitar yang protes keberadaan kandang ayam itu, dan itu akan menjadi acuan kami menindak lanjuti,saya melihat memang bangunan kandang  ayam terlalu dekat dengan rumah warga, sudah pasti melanggar aturan yang ada, saya mau menemui si pemilik kandang secepatnya menanyakan soal perijinannya dulu," terang Kepala Lingkungan Tonrongnge dan Lurah Wiring Palennae.

Kondisi bertebarannya lalat dan bau yang menyengat diwilayah tersebut sudah dirasakan warga dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir ini. Anehnya, tidak satupun aparat desa dan kecamatan yang mau bertindak untuk menjauhkan ternak ayam potong ini dari pemukiman penduduk.

"Bila kondisi lalat ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah, suatu saat akan meletus juga kejengkelan masyarakat. Cepat atau lambat masyarakat pasti akan bertindak dengan caranya masing-masing untuk menggusur ternak ayam potong itu," kata warga lainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar